Sapto Satrio Mulyo : Kembali ke Kearifan Lokal

Penggali dan Penggiat sosialisasi Wisata Domestik
Dengan motto : "Wisata ke Luar Negeri tanpa Passport"


Bogor Sehat (Sejahtera, Aman dan Tentram )

Curug Nangka dan Curug Luhur, Pesona Alami dari Bogor

detikTravel Community -

Minggu (22/01) dan Senin (23/01) saya menghabiskan waktu untuk menjelajahi Ciapus, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Setelah terlebih dahulu mengunjungi Kebun Raya Bogor dan Pura Parahyangan Agun Jagatkattya Taman Sari, Gunung Salak, saya kembali melanjutkan eksplorasi wisata ke Curug Nangka dan Curug Luhur.

Berhubung saat itu sedang long weekend, banyak orang yang berwisata ke Curug Nangka. Jalan menuju gerbang yang juga RPH Gunung Bunder sampai menjadi tempat parkir kendaraan. Padahal jalanan tersebut tergolong sempit sehingga sangat sulit untuk melewatinya.



Setelah membayar tiket masuk seharga Rp5.000,00 per orang dan Rp6.000,00 per kendaraan ada baiknya terlebih dahulu mencari tempat yang nyaman untuk memarkirkan kendaraan. Dari pintu gerbang Curug Nangka sampai menuju lokasi air terjun, kita harus menempuh perjalanan dengan berjalan kaki selama kurang lebih 45 menit dengan kondisi jalan setapak yang menanjak dan terjal. Memang cukup melelahkan perjalanan kali ini sehingga harus beberapa kali berhenti untuk menarik nafas dan beristirahat.

Setelah 45 menit berjalan menanjak, pemandangan yang dituju hadir di depan mata. Air terjun dengan ketinggian kurang lebih 20 meter terdengar bergemuruh. Terbayar sudah lelah berjalan kaki menyusuri jalan yang menanjak dan terjal itu.

Air Curug Nangka tampak jernih sekali. Melihat, jernih air tersebut pasti ingin rasanya mencuci muka yang sudah berpeluh keringat. Namun sayang, saya harus mengurungkan niat tersebut melihat sampah di sekitar lokasi air terjun. Sayang sekali, banyak orang yang tidak sadar betapa pentingnya menjaga sumber daya alam yang ada di negara kita ini. Andai saja semua orang tertib membuang sampah pada tempatnya, lokasi Curug Nangka pasti semakin cantik. Apalagi di sepanjang perjalanan menuju air terjun, masih banyak monyet-monyet yang berkeliaran. Suasana yang masih sangat alami.

Selesai berkunjung ke Curug Nangka, sasaran selanjutnya adalah Curug Luhur. Luhur dalam bahasa Indonesia artinya Tinggi. Jadi, Curug Luhur berarti air terjun yang tinggi.

Jarak dari Curug Nangka ke Curug Luhur masih lumayan jauh. Kurang lebih sekitar 20 menit bila menggunakan kendaraan pribadi. Sepanjang perjalanan menuju Curug Luhur pemandangannya sangat luar biasa. Hamparan sawah yang hijau dan pepohonan yang rindang sangat menyejukkan mata. Keadaan seperti ini sangat cocok untuk terapi mata yang setiap harinya menatap layar monitor komputer.

Lokasi air terjun Curug Luhur tepat berada di sisi jalan raya. Tidak seperti Curug Nangka yang memerlukan perjuangan berat untuk menikmati keindahannya. Untuk mencapai Curug Luhur cukup parkir, kemudian berjalan menuruni tangga. Dan, hanya memerlukan waktu tidak sampai 5 menit sudah bisa menyaksikan keindahannya.

Padahal dahulu, Curug Luhur memiliki medan dan kondisi jalan yang sulit untuk mencapainya. Sebelum mengalami pembangunan menjadi water park, untuk mencapai Curug Luhur, orang harus menyusuri sungai, masuk ke dalam air setinggi pinggang orang dewasa, dan masuk ke dalam terowongan pula. Itu sebabnya, Curug Luhur sering memakan korban jiwa, saat orang-orang sedang berada di dalam terowongan, banjir bandang dari atas air terjun meluap sehingga menutupi terowongan dan membuat orang-orang terjebak di dalamnya. Mengerikan, tapi sekarang ini suasananya sudah sangat berbeda.

Saya sendiri cukup kaget melihat perubahan Curug Luhur yang sudah berjalan sekitar 2 tahun terakhir ini. Terowongan yang dulu sering memakan korban dibongkar. Sebagai gantinya pengelola membuat beberapa kolam renang lengkap dengan permainan anak-anak seperti spiral, ember tumpah, dan lain sebagainya. Namun, di antara perubahan tersebut, mereka tetap mempertahankan lokasi air terjun Curug Luhur dan mengalirkan airnya ke kolam renang. Jadi, jangan heran bila air kolam renangnya bersih, jernih, dan tentu saja dingin.

Untuk berwisata ke Curug Luhur, Kita harus membayar tiket masuk seharga Rp30.000,00 per orang dan Rp20.000,00 per kendaraan. Untuk harga parkir kendaraan memang cukup mengejutkan, secara bukan provider parkir seperti Secure parking atau Eazy parking yang menjaga tempat parkirannya dan tempatnya pun hanyalah lapangan biasa aja.

Secara umum dari kedua curug ini, Curug Nangka memang lebih menarik karena masih alami dan belum banyak mendapat campur tangan manusia. Air terjun di tengah hutan dengan pemandangan hijau, lengkap dengan monyet-monyet liar, dan perlu perjuangan untuk menikmatinya. Ketimbang Curug Luhur yang sudah mengalami sentuhan modernisasi menjadi water park dengan aneka permainan airnya. Hanya saja kekurangan dari Curug Nangka adalah sampah yang terlihat berceceran dimana-mana.

Jadi, silakan tentukan curug mana yang ingin Anda kunjungi. Keduanya sama-sama memiliki nilai positif dan negatif tersendiri. Namun, yang pasti keduanya memiliki keindahan alam yang sangat memesona.


Sumber : http://travel.detik.com/read/2012/02/01/043314/1830928/1025/curug-nangka-dan-curug-luhur-pesona-alami-dari-bogor